January 18, 2015

Hohenzollern Burg

Yeay, weekend!
Weekend pertama aku jalan-jalan bersama teman-teman sesama training program. Banyak sekali tempat yang ingin dikunjungi. Walaupun cuaca sangat dingin, bahkan sempat turun hingga -2 derajat Celcius, tapi mereka sangat bersemangat menjelajahi tempat baru.

Kami pun berangkat ke Black Forest (Schwarzwald) dengan mengendarai mobil selama kurang lebih 1.5 jam. Dalam perjalanan salju turun rintik-rintik. Pemandangan yang semula terlihat ladang-ladang berwarna hijau dan kuning, berganti menjadi seperti selimut putih. Pohon-pohon pinus semakin merunduk menahan beban salju di tiap rantingnya.



Waktu menunjukkan sekitar pukul 12 siang. Kami beristirahat sejenak di rest area, kemudian melanjutkan perjalanan dengan mengandalkan navigasi di dalam mobil. Kupikir Black Forest semacam kawasan wisata yang kecil saja tapi ternyata sangat luas dan banyak jalan menuju kesana, tergantung tempat mana yang ingin dikunjungi. Kenapa dinamai Black Forest mungkin karena kawasan tersebut merupakan kawasan hutan yang sangat rapat pertumbuhan pohonnya. Lihat bagaimana pohon-pohon pinus tumbuh saling berdempetan hingga sinar matahari sepertinya sulit tembus. Masuk ke dalamnya tentu sangat gelap.


Di perjalanan kami melihat kastil di atas bukit, kami pun berbelok mencari jalan menuju kastil tersebut. Kastilnya sangat cantik, dari jauh terlihat terselimuti salju sementara di sekitarnya masih hijau, seperti kue yang ditaburi gula bubuk di permukaannya. Ternyata kastil tersebut bernama Hohenzollern Burg. Orang Jerman membedakan Burg (Benteng) dengan Schloss (Kastil). Berdasarkan arti namanya, ini adalah benteng di atas gunung Hohenzollern. Karena bentuknya yang cantik, kuanggap ini sebagai kastil yang terletak di atas bukit dan bukan gunung karena ketinggiannya tidak lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Begitu masuk kawasan, kami harus membayar tiket parkir mobil sebesar 2 euro/mobil, tiket masuk kastil (termasuk guide tour) sebesar 10 euro/orang, dan tiket bus menuju puncak bukit pulang-pergi sebesar 3,10 euro/orang.


Tidak lebih dari 5 menit bus sudah sampai ke puncak bukit. Kabut semakin tebal menyelimuti kastil hingga tampak semakin mistis. Kakiku menginjak salju tebal di sepanjang permukaan jalan terasa sangat empuk, seperti menginjak karpet randu.



Di halaman dalam kastil terdapat jejeran patung pewaris dinasti German Empire dan The Kingdom of Prussia. Sejarah tentang kerajaan ini sangat panjang, dimulai dari abad ke-14 hingga saat ini. Guide tour menjelaskan dengan cukup detail. Sayangnya di dalam bangunan kastil tidak boleh mengambil foto, hanya bisa mengambil gambar di sekitaran kastil saja. Terdapat beberapa section ruangan yang dibuka untuk publik, seperti banquet hall, dressing room, dan treasury room. Kami harus memakai alas kaki khusus yang bentuknya seperti sandal hotel yang sangat besar dan tebal, supaya lantai marmer yang sudah berabad-abad usianya tetap terjaga.


Yang menarik adalah cerita-cerita yang disampaikan oleh guide tour tentang kehidupan kerajaan. Misalnya bahwa orang-orang zaman dahulu tidak pernah mandi, mereka terus memakai bedak dan parfum untuk menghilangkan bau badan. Belum lagi pakaian raja/ratu dan pangeran/putri yang penuh dengan detail ornamen hingga sangat berat, bahkan ada satu gaun yang beratnya hampir mencapai 25 kilogram. Karena hal ini, wanita-wanita di kerajaan hampir tidak pernah ke toilet. Pakaian dan gaun tidak pernah dicuci, hanya disikat saja. Lebih aneh lagi adalah orang-orang kerajaan dengan sengaja mengoleskan madu dan remah-remah roti ke wig dan rambut mereka untuk menarik burung-burung agar mau memakan kutu-kutu yang hidup di kepala mereka. Kebanyakan anggota kerajaan pun banyak yang meninggal dunia di usia muda karena terserang penyakit yang pada waktu itu belum ditemukan obatnya.

Di ruang treasury, terdapat harta karun kerajaan seperti mahkota raja yang 100% terbuat dari emas dan bertaburan berlian, mutiara, dan permata safir. Ada juga berbagai peralatan makan kerajaan yang terbuat dari porcelain dan silver yang sangat cantik. Kebanyakan lainnya adalah hadiah-hadiah yang diberikan baik oleh sesama kerajaan, dari rakyat untuk raja, atau pun dari raja pada anaknya, seperti mahkota daun yang terbuat dari emas, medali, tempat minum, dan sebagainya.

Sekian cerita berkunjung ke Hohenzollern Burg. Dalam kawasan wisata di Jerman biasanya terdapat toko souvenir yang menjual kartu pos. Pembaca setia blog ini yang ingin mendapatkan kartu pos dari saya, silakan menuliskan nama kota dan kode pos tempat Anda tinggal pada kolom komentar. Saya akan mengirim kartu pos khas destinasi wisata berikutnya. Terbatas hanya tiga orang pertama yang menulis komentar pada halaman blog ini dengan mencantumkan nama jelas (bukan anonym) dan alamat e-mail agar bisa dihubungi untuk alamat lengkap dimanapun Anda berada.

Bis nächste Woche!

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete