January 12, 2015

Willkommen In Deutschland

Selamat Tahun Baru 2015! Semoga tahun ini membawa berkah bagi kita semua. Tahun ini akan menjadi sangat berbeda bagiku. Sangat beruntung aku diberikan kesempatan company training di Jerman. Sangat beruntung pula aku mempunyai keluarga dan banyak teman yang mendukung keberangkatanku. Terbang bersama kolegaku selama 17 jam pada tanggal 9 Januari dengan pesawat KLM alhamdulillah berlangsung lancar. Walau banyak melalui turbulens tapi pesawat tetap bisa terbang dengan mulus. Tidak khawatir kelaparan karena disediakan 3x makan dan berbagai snacks yang disajikan oleh pramugari/pramugara yang senantiasa melayani. Banyak sekali pilihan entertainment seperti musik, film, TV-show, dan games, jadi aku bisa tetap duduk manis di dalam pesawat. Setelah transit 1 jam di Kuala Lumpur dan 4 jam di Amsterdam, akhirnya sampai juga kami di Stuttgart.

Wilkommen
Beruntungnya cuaca saat kami tiba sangat bersahabat, suhu sekitar 4 derajat Celcius dan matahari bersinar terang. Kami dijemput oleh relocator langsung ke apartemen masing-masing di kota kecil Boeblingen. Pertama kali merasakan Autobahn, jalanan dimana semua pengendara mobil bebas ngebut tanpa ada speed limit. Sepanjang jalan yang terlihat hanya pepohonan kering, awan-awan kelabu yang bergerak cepat, dan mobil-mobil yang berlalu kencang.


Setelah menaruh koper, selanjutnya kami diantar ke supermarket terdekat untuk berbelanja kebutuhan dapur. Karena hari Minggu semua toko tutup, kami harus berbelanja di hari Sabtu. Supermarketnya kecil saja, tidak seperti hipermarket di Indonesia, tapi tersedia cukup lengkap berbagai kebutuhan rumah tangga. Untuk bisa membawa kereta dorong, kami harus memasukkan 1 euro sebagai jaminan yang nantinya bisa diambil lagi begitu selesai berbelanja. Semua label barang tertulis dalam bahasa Jerman, termasuk keterangan label produk pun hampir tidak ada yang berbahasa Inggris. Waktu pembayaran, kasir menghitung dengan sangat cepat dan tiap orang harus memasukkan sendiri belanjaannya ke dalam kantong plastik yang dijual seharga 10 cent.

Kemudian kami kembali ke apartemen untuk menaruh belanjaan dan untuk bertemu dengan teman-teman sesama trainee yang berasal dari Thailand dan India. Kemudian kami bersama-sama pergi ke toko di pusat kota untuk membeli SIM card nomor lokal. Tidak seperti di Indonesia yang bebas menjual kartu perdana dan isi ulang, di Jerman hanya toko-toko tertentu saja yang boleh menjual kartu perdana. Kami memilih provider Lebara yang menawarkan harga termurah, 5 euro untuk registrasi nomor baru dan 15 euro untuk registrasi paket internet 3 GB untuk 30 hari. Aku membeli tambahan isi ulang 5 euro untuk telepon dan SMS lokal. Kemudian kami kembali ke apartemen dan beristirahat.

Esok harinya, aku bangun jam 6 pagi tapi langit di luar masih sangat gelap. Jam 9 pagi baru mulai agak terang sedikit, aku dan sesama teman trainee pun berangkat jalan-jalan bersama keliling kota. Pagi itu terasa lebih kelabu dan anginnya lebih dingin. Kami mampir ke restoran yang dekat dengan danau. Aku memesan secangkir coklat panas seharga 3 euro (mahal euy). Kemudian kami lanjut berjalan-jalan mengelilingi danau kecil di tengah kota Boeblingen.



Di jembatan danau terdapat pagar dimana gembok-gembok cinta digantung. Sepertinya memang lagi tren banget memasang gembok cinta seperti yang ada di Paris, hmm...


Tidak lama kemudian turun salju rintik-rintik yang langsung mencair begitu terkena tangan. Hujan salju turun semakin besar tapi kemudian reda, lalu turun lagi, reda lagi, dan begitu seterusnya. Kami harus berteduh di berbagai tempat untuk menghindari dinginnya angin salju.


  
Ternyata salju disini sama aja kayak es serut di kulkas...


Antara jam 14-15 adalah jam-jam ketika matahari bersinar paling terang. Lewat dari jam 17 sudah gelap, bahkan jam 18 sudah gelap sekali seperti jam 20 malam. Kami pun kembali ke apartemen dan beristirahat.

Warm regards from Germany!

1 comment:

  1. Hii Raniiii..

    I feel you, dear.
    Bukan. Bukan soal dinginnya jalan-jalan di atas salju.
    Tapi lebih karena di Bogor jg lagi dingin, cuacanya belakangan ini hujan-mendung-kelabu-gerimis-sendu gitu..
    Mhehe..

    Ah.. how i wish i could sneak into your luggage and get to Boblingen too. *teteupp*
    We'll stand by to hear more of your stories, Ran.
    Take care!

    -Gha. Nda. Ika-

    ReplyDelete